Kita tentu setuju bahwa dunia anak adalah dunia bermain.
Sebagian
kita khawatir apa yang dilakukan anak membawa dampak negatif bagi sang
buah hati. Tak jarang, orang tua melarang anak melakukan sesuatu yang
menarik perhatiannya.
Namun,
kita perlu mengingat bahwa pada masa
pertumbuhannya, baik secara fisik maupun psikologisnya, apa yang
dieksplorasi anak membawa pengaruh tersendiri bagi mereka.
Dalam sebuah artikel “Global Studies of Childhood”,
Naomi Sakr, peneliti yang melakukan penelitiannya di 3 negara Arab
-Maroko, Mesir, UAE- menyatakan bahwa akses informasi anak sangat
penting dalam perkembangan keterampilan dan meningkatkan
kepercaya-dirian anak termasuk mengekspresikan apa yang mereka lihat,
dengar, rasa, melalui indera.
Pada golden age (usia emas) anak, 0 – 6 tahun, ilmu
neurosains menyatakan bahwa usia ini dapat menjadi kunci dasar
perkembangan anak di masa depannya. Pada usia ini, simpuls-simpuls saraf
sedang terbentuk dan berkembang secara maksimal jika dirangsang dengan
tepat.
Dengan kata lain,
jika kita ingin anak mencintai segala sesuatu yang
berkaitan dengan ruang angkasa, pengenalan segala hal tentang antariksa
kepada anak di usia ini menjadi penting. Begitu pula jika kita ingin
anak menjadi generasi Rabbani dan penghafal Al Quran, usia ini menjadi
kunci mengajarkan Al Quran pada anak. Hal ini tentu sebagai akses
informasi bagi anak yang kemudian diolah anak dan menjadi pengetahuan
bagi mereka.
Lalu, bagaimana dengan bermain?
Tunggu dulu, mengenal ruang angkasa, mengenal Al Qur’an bahkan
mengajak anak untuk menghafalnya pun tak perlu dengan hal-hal berat
layaknya mahasiswa dengan membaca jurnal bukan?
Ingat bahwa ini adalah
usia emas anak.
Anak dapat dengan cepat belajar dan menghafal dengan
rangsangan yang tepat dan tentu tanpa mengabaikan hak anak untuk
bermain.
Nah, saat ini dapat ditemui dengan mudah alat-alat permainan edukatif
bagi anak, di mana anak dapat bermain sambil belajar. Kita sebagai
orang tua tinggal memilih, mana yang tepat untuk buah hati.
Kalau begitu, tidak ada alasan bagi orang tua untuk melarang anak bermain dan mengeksplorasi dunianya bukan?
sumber artikel : alqolam