Rabu, 14 Mei 2014

Menguak New Age Movement



Menguak New Age Movement
#buku terbaru

Penulis: Fouz A. Kurdi
Tebal: 132 Hal
Ukuran: 12x20cm
Tahun: 2014
ISBN: 978-979-8143-34-2
Berat: 109 gram
Harga: 20.000


Pernahkah Anda begitu kagum dengan kebangkitan spiritualisme di era modern ini? Atau, pernahkah Anda begitu terpesona bahkan melibatkan diri secara aktif dengan Transcendental Meditation, Transformational Breathing, Neuro Linguistic Programming (NLP), atau Hypnotherapy? Ya, sepertinya fenomena semua gerakan spiritualisme dan program cara lengkap hidup bahagia—baik pengobatan fisik, terapi jiwa, maupun pelatihan pengembangan diri—tersebut baik-baik saja bahkan menggembirakan. Namun, jika tidak kita sadari, beragam konsep dan praktik tersebut justru menjerumuskan kita pada kerusakan akidah dan keberagamaan—Islam—kita. Satu gerakan besar dan masif yang harus kita waspadai adalah New Age Movement (New Age, NAM).

New Age menjadi bagian yang tersembunyi dari pengamalan kekufuran, politeisme, dan agama-agama esoteris dan pagan dari Timur. Dan, karena dipadukan dengan berbagai teori dan riset pesudosains (ilmiah semu) dari Barat, New Age tampak sangat menarik dan meyakinkan, berhasil menipu sebagian umat, baik kalangan awam maupun sejumlah cendekiawan. Apalagi, para pemikir (think-tank)-nya secara khusus mengolahnya dari Esalen Institute di Amerika atai Findhorn Foundation di Skotlandia.

Buku kecil dan tipis ini sebenarnya adalah makalah ilmiah ringkas dan padat berjudul tulisan Doktor Fouz A. Kurdi (Fauz bintu Abdul Lathif bin Kamil Kurdi), seorang dosen akidah dan aliran kontemporer di Fakultas Tarbiyah, Universitas King Abdulaziz, Arab Saudi. Alhamdulillah, Darul Uswah (Kelompok Penerbit Pro-U Media) dapat menghadirkannya dalam bentuk buku sebagai upaya menyadarkan dan memahamkan umat dari bahaya New Age Movement. Ini merupakan ikhtiar awal yang semoga dapat kami susul dengan penerbitan buku-buku lain serupa dari para ahli yang menaruh perhatian khusus atas masalah ini. Semoga bermanfaat. Wallâhu a’lam bish-shawâb.

Ketika Kebelet Nikah


Ketika Kebelet Nikah
#buku terbaru

Penulis : Jauhar al-Zanki
Halaman : 204
Dimensi : 12x20 cm
Berat : 157 gram
Tahun : 2014
ISBN : 978-602-7820-11-1
Harga : 30.000


= = = =
Obat gundah kebelet nikah
Bacalah sebelum walimah
Agar dosis tak salah arah
Agar nikah tambah barakah

Kebelet nikah. Bikin hidup jadi gundah. Hati resah pikiran gelisah. Hari-hari dilalui tanpa arah. Siang-malam tambah gerah. Belajar terasa susah. Bekerja tanpa gairah. Semua jadi serba salah. Harus diobati sebelum bertambah parah.
Apa solusinya?
Adakah obat mujarabnya?

Bila hati gundah gulana
Merindu belahan jiwa
Menikah obat penawarnya
Cinta indah pada waktunya

Kebelet nikah bukan perbuatan hina dan dosa. Kebelet nikah itu normal, selama disikapi dengan rapi, tertib, dan bijaksana. Karenanya, mari sikapi kebelet nikah dengan tetap berpegang teguh pada syariat-Nya yang sempurna lagi paripurna.
Mari berserah pada Allah Yang Maha Pemurah. Mantapkan doa, sempurnakan ikhtiar, dan genapi dengan tawakal kepada-Nya. Semoga Allah memudahkan urusannya, melapangkan rezekinya, dan melancarkan prosesnya menuju gerbang walimah.
Semoga kehadiran buku ini bisa menjadi solusi bagi yang sedang kebelet nikah karena di dalamnya membahas seluk-beluk kebelet nikah; mulai dari alasan kebelet nikah, tanda-tanda kebelet nikah, pernak-pernik serta solusi untuk mengatasi kebelet nikah. Semoga kebelet nikah mengantarkan kita pada pernikahan yang barakah. Amin.

Reward Book Advisor 2014



Berprofesi sebagai Book Advisor itu asyiik banget..
Kerjanya nggak perlu ngotot..

Ngalir & santai ajah..
yg pnting istiqomah promonya..
jangan lupa doanya..
Insya Allah pnghasilan punya..
bonus pun melimpah.. ^-^
HADIAH BOOM 2015



Mau Pilih panah yang mana?
Umroh,
Wisata Singapura-Kuala lumpur,
Netbook,
HP Android atau
Kamera Digital?

1, 2300 poin = Umroh Gratis
2, 1500 poin = Wisata Singapura-Kualalumpur Gratis
3, 1700 poin = Wisata Singapura-Kualalumpur Gratis (Plus Uang saku Rp,1,000,000)
4, 1500 poin = Netbook
5, 800 Poin = HP Android
6, 600 poin = Kamera Digital

** Perhitungan Poin dihitung mulai Januari 2014-Desember 2014

Mulai atur strategi, klo ingin hadiah wisata singapura-Kuala lumpur berarti tiap bulan min 125 poin (Januari-Desember 2014)

Semangattt! Inshaa Alloh semua bisa! Ikhtiar, yakin dan doa
:)

4 Aktivitas Optimalkan Tumbuh Kembang Anak

Yuk, praktikkan empat aktivitas berikut ini agar tumbuh kembang anak jadi lebih optimal. Dijamin, si kecil jadi makin pintar, Bu!

Setiap orangtua tentu ingin memiliki anak yang mengalami tumbuh kembang optimal. Untuk itu, sejak masih bayi, buah hatimu harus terus distimulasi dengan berbagai aktivitas agar kemampuan motorik kasar dan motorik halusnya semakin meningkat. Inilah 4 aktivitas yang bisa kamu lakukan bersama bayi agar kecerdasan si buah hati terus bertambah.

1. Menyentuhnya

“Sentuhan adalah kebutuhan utama bayi,” kata Dr. Jean Clinton dari McMaster University, Hamilton, Ontario, Kanada. Itu sebabnya, bayi sangat suka bila digendong. Bahkan, mengangkatnya dari atau menaruhnya ke tempat tidur bisa sangat penting baginya, karena bayi akan bisa merasakan batas antara tubuhnya dan tubuh orang lain. Si bayi pun jadi mengerti atau bisa membedakan momen ketika dia sedang sendiri, atau ketika sedang bersama orang lain. Jadi, belailah anakmu sesering mungkin dan saat menggendongnya, dekap dia agar bisa merasakan hangatnya sentuhanmu, Bu!

2. Bermain Bersamanya

Ketika si kecil sudah mulai mengenali orang-orang dan lingkungan sekitarnya, ia akan senang bermain. Salah satu permainan yang paling disukai oleh bayi dan ternyata juga penting bagi perkembangan otaknya adalah permainan ciluk-ba. Lewat permainan itu, bayi akan belajar bahwa barang atau orang itu bisa hilang dan bisa muncul lagi. Kamu juga bisa mengajarkan bahwa ketika dia tidak bisa melihatmu, kamu tetap ada di dekatnya. Ketika anakmu sudah mulai besar, ajak dia bermain mencari barang yang disembunyikan di dekatnya. Buah hatimu pun akan belajar untuk berpikir sambil berusaha menemukan barangnya.

3. Membaca Untuknya

Jangan tunggu hingga anak berusia pra-sekolah baru mengajaknya membaca buku sama-sama. Kamu sudah bisa membacakan cerita untuknya sejak bayi, atau bahkan sejak kamu masih hamil. Apalagi, sekarang ini sudah ada berbagai buku dengan desain dan cerita menarik untuk para bayi kecil. Jadi, mereka bisa menajamkan indera-inderanya sambil “membaca” buku bersama kamu. Dari melihat gambar yang menarik, menekan tombol-tombol yang ada di buku, dan mendengar bunyi-bunyian yang dihasilkan. Riset membuktikan, para bayi baru lahir ternyata bisa mengenali buku yang dibaca oleh ibunya saat masih berada dalam kandungan. Luar biasa, bukan?

4. Berbicara Dengannya
Bayi kecil mungkin belum bisa menjawab ketika kamu mengajaknya bicara. Dia juga belum tentu memahami apa yang kamu katakan. Tapi mengajaknya bicara sejak masih bayi bisa membantunya mengembangkan kosa katanya nanti. Bayi yang sering diajak “ngobrol” oleh ibunya biasanya akan mulai belajar bicara (“gu-gu”, “da-da”) lebih cepat. Bahasa pertamanya ini adalah ekspresi bayi akan kebutuhannya untuk mulai berkomunikasi dengan orangtuanya. Karenanya, cobalah untuk lebih cerewet saat bersama bayi. Ajak dia bicara saat kamu mengganti popoknya, saat akan makan, atau saat bermain bersamanya. Ini bisa membuat anakmu lebih pintar bicara dan punya kosakata yang lebih banyak saat dia besar nanti.

http://on.fb.me/1dEP3fD

Metode Pembelajaran Kreatif dengan Alat Peraga “Boneka Tangan”

Scott and Ytreberg (1990) menjelaskan, “Their own understanding comes through hands and eyes and ears. The physical world is dominant at all times.”
Salah satu cara agar perhatian anak terpusat pada pembelajaran adalah penggunaan alat atau media pembelajaran yang efektif . Penggunaan hand puppet (boneka tangan) menjadi salah satu cara jitu yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Media pembelajaran sangat diperlukan karena berfungsi sebagai alat yang menarik perhatian dan menumbuhkan minat anak berperan serta dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran juga berfungsi sebagai alat untuk menghindari verbalisme. Salah satu media pembelajaran dapat menggunakan boneka tangan.
Boneka adalah media yang sangat akrab dengan dunia bermain anak. Menurut Gallahue (Cahaya, S.I : 2007), bermain adalah suatu aktivitas langsung dan spontan di mana seorang anak menggunakan orang lain atau benda-benda di sekitarnya dengan senang, sukarela, dan dengan imajinatif, menggunakan perasaannya, tangannya, atau seluruh anggota tubuhnya.
Melalui boneka tangan diharapkan anak akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan dan senang memainkannya secara langsung dengan jari-jari tangannya. Boneka tangan sangat populer bagi dunia bermain anak. Dengan menggunakan media boneka tangan diharapkan akan meningkatkan minat anak membaca.

Contoh penggunaan boneka tangan  ketika belajar:


Gunakan hand puppet sebagai model dalam memperkenalkan diri. contoh: Hello nama saya Sali dan Salikha. . . yuk kita membaca buku Halo Balita.  ayah dan bunda dapat merubah- rubah suara sesuai tokoh agar lebih menarik lagi.

Hand puppet juga dapat digunakan saat ayah dan bunda berdialog dengan anak baik secara klasikal maupun individual. Berdasarkan pengamatan, anak-anak sangat senang sekali jika diajak berdialog dengan hand puppet. Dijamin mereka akan mengacungkan tangan tinggi-tinggi agar diberi kesempatan untuk dekat dengan si boneka tangan.
Dan akhirnya berilah kesempatan kepada anak untuk memainkan boneka tangan sambil berdialog dengan ayah dan bunda.

Bagaimana ayah dan bunda? dari ulasan diatas,cukup membuka pikiran tentang manfaat boneka tangan (alat peraga) dalam proses pembelajaran? Semoga dapat membuka pikiran dan wawasan.

Sekarang dapat dipahami bersama bawa buku Halo Balita dirancang untuk mengajak anak belajar menyenangkan. Boneka tangan sali, saliha, dan kumi dapat digunakan untuk media penceritaan mengenai isi buku Halo Balita. Yuk mulai saat ini, jadi ayah dan bunda yang super kreatif. biar anak-anak pun jadi kreatif kelak setelah dewasa, seperti ayah dan bunda. hehe…

kalo ayah dan bunda lagi capek cerita pakai boneka tangan, kan ada e pen halo balita..
gak semua buku bisa di baca pakai e pen….karena buku halo balita di rancang khusus menggunakan coding sehingga bisa di baca pakai e pen. wuiihh canggih kan?
yuk ayah dan bunda jangan ragu.. order segera.. ^-^

Bagaimana Membuat Anak Keranjingan Membaca?



“Today a reader, tomorrow a leader.” (W. Fusselman)

Kalau ada hal-hal berharga yang dapat Anda wariskan pada anak Anda, maka percayalah salah satunya adalah kegemaran membaca.  Dan percayalah bahwa kegemaran anak membaca ini layak mendapatkan kucuran investasi waktu dan energi Anda.

Memang, anak-anak akan belajar keterampilan membaca di sekolah, tetapi sering kali yang mereka dapatkan hanyalah “tugas” membaca, bukan “kesenangan” membaca.  Akibatnya mereka justru kehilangan gairah membaca. Padahal justru gairah itulah, keingintahuan dan minat mereka, yang menjadi pondasi keberhasilan dalam memanfaatkan kebiasaan membaca serta keterampilan lain.

Cara paling efektif mendorong anak mencintai buku dan membaca adalah dengan membacakan buku untuk mereka. Semakin awal Anda memulai kebiasaan ini akan semakin baik. Bahkan bayi yang baru berusia beberapa bulan sudah mampu melihat gambar, mendengarkan suara Anda, dan membolak-balik buku karton (board book).


Jadikan waktu membaca bersama sebagai saat istimewa Anda bersama anak, tanpa gangguan TV atau telepon. Anda mungkin akan terkejut menemukan bahwa buku anak yang bagus akan menyenangkan, bukan hanya bagi anak, tetapi juga bagi Anda sendiri!


Dan, ini penting, jangan menghentikan kebiasaan membaca buku dengan suara keras saat anak Anda sudah bisa membaca sendiri. Pada tahap ini, Anda bahkan bisa mendorong mereka membacakan buku untuk Anda. Kegembiraan bersama ini akan memperkuat minat dan penghargaan mereka terhadap kegiatan membaca.


Hal lain, penuhi rumah dan lingkungan sekeliling Anda dengan majalah, buku, koran, agar anak melihat berbagai bahan bacaan itu sebagai bagian kehidupan sehai-hari. Tentu saja, teladan kebiasaan membaca dari Anda sebagai orang tua pun akan memperkuat kecintaan membaca mereka.


Anda juga bisa mengajak anak membuat perpustakaannya sendiri sejak kecil. Lengkapi perpustakaan itu dengan koleksi buku yang dapat dengan bebas mereka pegang dan “mainkan”.  Anda bisa memasukkan buku-buku dari bahan kain untuk bayi, misalnya. Biarkan anak menyentuh, membaui, bahkan “mencicipi” buku (harfiah)  agar terbentuk ikatan yang kuat antara anak dengan buku.


Sikap Anda terhadap buku akan memengaruhi sikap anak Anda juga. Anak adalah peniru, jadi kalau mereka melihat Anda menikmati kebiasaan membaca dan menghargai buku, mereka pun akan melakukan hal serupa.

[pang/Mizan.com/diolah dari berbagai sumber]

cinta baca buku

Bukan suatu kesalahan jika ayah dan bunda belikan gadget, mainan, or baju2 branded untuk buah hatiny. karena itu adalah cara ayah bunda untuk menunjukkan cinta & perhatian pada mereka.

Tapiii gunakan dg bijak yaaa.. Dan jangan lupa sediakan juga BUKU2 untuk mereka.

Banyak sekali yg bisa didapat dr buku. Termasuk ilmu yg berguna.
Kita semua mau kan anak2 kita haus dengan ilmu? ^-^

yuuuk mulai anggarkan dana untuk BUKU.
sisihkan sedikiiiit saja sisa uang belanja perhari untuk investasi masa depan mereka.
Investasi buku ga akan pernah merugi.




Belajar Membaca: Bisa Karena Biasa

Tulisan ini saya dedikasikan buat teman-teman yang bertanya tentang Cara Mengajar Anak Membaca. Semoga bermanfaat

Zaman dulu, anak 5 tahun bisa membaca adalah sesuatu yang langka. Orang tua juga jadi kecipratan bangga. Tapi saat ini, di mana dunia aksara sudah makin mewabah, akses terhadap bahan bacaan kian mudah, anak 3 tahun bisa membaca juga bukan lagi perkara langka. Persoalannya, bagaimana membuat anak-anak bisa membaca?

Berdasarkan pengalaman saya, cara mengajar anak membaca sebenarnya tidak membutuhkan hal-hal yang baku, rumit, dan sangat terstruktur. Saya memang mengajar anak pertama dengan metode yang lumayan butuh pengorbanan, yaitu metode Glen Doman. Tiap malam sibuk bikin kartu baca. Tapi lucunya, untuk mengajari anak kedua, saya hanya pakai buku tulis biasa plus pensil/balpoin. Belajarnya hanya 5 menit sebelum tidur atau pas waktu senggang. Saya pun baru memulainya pada usia 4,5 tahun.

Satu hal yang tidak berbeda antara kedua anak saya adalah, mereka sama-sama sangat suka membaca. Luqman, anak kedua, meskipun ia belum lancar baca tapi bisa bertahan lebih dari 30 menit untuk dibacakan buku. Bukan kami yang memintanya, melainkan dia sendiri yang memohon. Kadang-kadang bukan hanya orang tuanya atau kakaknya yang membacakan buku, siapa saja yang datang ke rumah, neneknya ataupun tantenya bisa saja di ‘todong’ untuk membacakan dia buku. Kesimpulannya, anak-anak sangat akrab dengan buku.

Semalam, saat saya mencicil buku To Kill a Mockingbird, saya menemukan kisah yang menarik.

Diceritakan bahwa salah seorang tokoh bernama Scout, saat ia memasuki kelas satu SD telah lancar membaca koran, padahal teman-temannya yang lain baru akan diajari alfabet dan mengeja. Kemampuannya itu membuat gurunya sedikit kesal. Sang guru menyuruh Scout berkata pada ayahnya agar tidak mengajarinya lagi di rumah.

Scout bingung. Ia pun berkata pada gurunya bahwa ayahnya tak pernah mengajarinya. Ayahnya terlalu sibuk. Jika pun ayahnya ada di rumah, ia malah sibuk membaca, sehingga tak sempat untuk mengajarinya membaca.

Mendengar penjelasan muridnya itu, sang guru tidak percaya dan bersikukuh agar Scout menyampaikan pesan pada ayahnya agar berhenti mengajarinya di rumah. Sang guru yakin bahwa tidaklah mungkin seorang anak bisa membaca tanpa diajari siapapun.

Rupanya, memang bukanlah belajar secara sengaja yang membuat Scout bisa membaca, melainkan karena ia selalu berada di dekat dan bahkan di pangkuan ayahnya saat sang ayah (yang seorang pengacara) membaca keras-keras koran, draft undang-undang, ataupun kitab hukum.

Karena saking seringnya hal itu dilakukan. Scout kecil akhirnya bisa memecahkan rahasia kode-kode gabungan huruf tanpa ia sadari. Ia bisa membaca sebagaimana ia bisa mengancingkan baju. Semua tanpa proses yang terstruktur. Semua mengalir sebagai sebuah kebiasaan yang terus menerus.

Nah, dari semua fakta tersebut, saya menyimpulkan bahwa, sesungguhnya BISA MEMBACA tak selalu merupakan hasil dari belajar secara terstruktur. Bisa saja hal itu adalah output dari gemar membaca.

Kalau kita tidak menetapkan target kemampuan anak berdasarkan waktu atau usia mereka, maka cara ini adalah yang paling mudah, yaitu: Membacakan buku pada anak-anak setiap hari sampai mereka memiliki ketergantungan luar biasa pada buku. Lama kelamaan hal itu akan membuat mereka tergerak sendiri untuk belajar, entah dengan meminta bantuan kita ataupun belajar dengan sendirinya. Apakah Anda percaya?

Betapa banyak anak yang digegas untuk bisa baca hanya karena syarat untuk masuk sekolah, tapi akhirnya tak suka membaca. Menurut saya, bisa membaca hanyalah alat, sedangkan SUKA MEMBACA adalah target utama. Supaya keduanya tercapai, maka mengakrabkan anak-anak dengan buku sedari kecil, itulah cara yang tepat. Tak perlu buku mahal, buku murah atau buku bekas pun bisa, asalkan isinya bermutu/Maya A Pujiati.
Sumber : www.duniaparenting.com

Kebiasaan Buruk dalam Mengasuh Anak

Sebagai orangtua, Ayah-Bunda tentu ingin ananda berhasil di berbagai bidang. Secara alamiah, orangtua cenderung melindungi dan memberikan apapun yang dibutuhkan anak. Padahal, ada kalanya sikap ini menjauhkan anak dari potensi  sesungguhnya.

Berikut tujuh kebiasaan buruk orangtua dalam mengasuh yang dapat menjadi penghalang anak-anak untuk menjadi pemimpin hebat pada masa depan, baik bagi orang banyak maupun bagi diri sendiri.

1. Tidak membiarkan mengambil risiko

Hidup di dunia memang penuh bahaya. Sudah naluri orang tua melindungi anaknya. Namun, walaupun itu tugas dan kewajiban orangtua, tapi jika berlebihan dapat menjauhkan anak dari risiko yang sebenarnya baik untuk mereka. Psikolog Eropa menemukan bahwa anak-anak yang sering dilarang main di luar rumah dan tidak diberikan izin berkegiatan fisik yang berisiko terluka, cenderung memiliki fobia ketika dewasa. Anak-anak butuh jatuh agar dapat belajar bahwa kegagalan adalah sesuatu yang normal. Mereka butuh berhubungan dengan orang lain agar bisa merasakan kekayaan emosi yang dimilikinya. Jika orangtua menghilangkan risiko ini dari kehidupan anak, tanpa sadar sedang membesarkan pemimpin masa depan yang sombong dan memiliki harga diri rendah.

2. Menolong terlalu cepat

Ketika kita menolong anak  terlalu dini atau terlalu banyak, sesungguhnya kita sedang menghilangkan kebutuhan mereka untuk menemukan arah dan menyelesaikan permasalahan mereka sendiri. Cepat atau lambat mereka akan terbiasa mendapatkan pertolongan dari orangtuanya. Padahal cepat atau lambat mereka pun akan menjadi orang dewasa. Ketika kita tidak bisa lagi menolong mereka, mereka akan menjadi orang dewasa yang tidak cakap.

3. Terlalu mudah memberikan pujian

Kecenderungan pendidikan saat ini, anak yang berpartisipasi dalam suatu kegiatan biasanya diberikan penghargaan. Hal itu mungkin akan membuat anak merasa spesial. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini ternyata memiliki konsekuensi tersendiri. Ketika melihat Ayah dan Ibu sebagai satu-satunya orang yang berpikir bahwa mereka luar biasa, anak akan meragukan objektivitas Anda sebagai orangtuanya. Ketika kita terlalu mudah memuji sikap mereka dan melupakan tindakan buruk mereka, anak-anak akan belajar menyontek, bersikap berlebihan, bahkan berbohong untuk menghindari kenyataan yang sulit karena mereka tidak dipersiapkan untuk menghadapinya.

4. Membiarkan rasa bersalah mengambil alih

Anak-anak tidak harus mencintai Anda sepanjang waktu. Ada kalanya mereka harus merasa kecewa kepada Anda. Perasaan ini tidak akan dapat dirasakan jika Anda memanjakan mereka. Jangan ragu-ragu untuk mengatakan “tidak” atau “bukan sekarang”.  Biarkan mereka berjuang untuk mendapatkan apa yang benar-benar mereka inginkan dan butuhkan.

5. Tidak berbagi kesalahan masa lalu

Anak remaja yang sehat dan cerdas siap melebarkan sayapnya. Mereka harus melakukan segala hal dengan kemampuan mereka sendiri. Sebagai orang dewasa, orangtua harus membiarkan mereka. Namun, bukan berarti orangtua tidak dapat membantu saat diperlukan. Berbagi kesalahan yang relevan dengan pengalaman yang sedang dialami anak, khususnya ketika Anda masih seusia mereka, dapat membantu anak mengambil keputusan tepat. Mereka harus dipersiapkan pada konsekuensi atas segala pilihan yang diambil. Ceritakan bagaimana perasaan Anda ketika menghadapi hal serupa, apa alasan dibalik tindakan yang Anda ambil, dan apa hasil yang Anda terima. Ingatlah, kita bukan satu-satunya orang yang dapat memengaruhi anak-anak. Untuk itu kita harus menjadi pengaruh terbaik bagi anak.

6. Kecerdasan bukan kedewasaan

Kecerdasan sering digunakan sebagai alat ukur kedewasaan anak. Dengan demikian orangtua berpikir bahwa anak yang cerdas pasti sudah siap menghadapi dunia. Hal Ini jelas salah. Hanya karena mereka memiliki bakat di satu bidang tertentu, bukan berarti bakat ini mampu memenuhi seluruh bidang kehidupan mereka. Tentu saja tidak ada panduan yang rinci mengenai kapan anak-anak dapat diberikan kebebasan tertentu. Namun, Anda dapat melihat anak lain yang ada di sekitar anak Anda sebagai perbandingan. Jika mereka lebih mandiri dan bisa melakukan lebih banyak hal dibandingkan anak Anda, Anda mungkin harus berpikir ulang mengenai kebebasan yang akan diberikan kepada anak Anda.

7. Kita tidak memberi contoh

Orangtua berkewajiban menjadi contoh bagi kehidupan anak. Hal ini akan membantu mereka memiliki karakter tersendiri, mandiri, dan bertanggung jawab atas setiap kata-kata dan perbuatan. Sebagai pemimpin di rumah sendiri, orangtua dapat memulainya dengan berkata jujur. Kebohongan, dengan dalih kebaikan sekalipun, cepat atau lambat akan muncul ke permukaan. Hal itu sedikit demi sedikit mengikis karakter yang ingin Anda bentuk.

Jika Anda pikir bahwa tindakan yang diambil dipahami oleh orang dewasa, anak Anda pun pasti akan menyadarinya. Ajak mereka untuk menjadi sukarelawan dalam membantu lingkungannya. Hal ini merupakan cara efektif mengajari anak memberi tanpa pamrih.

[disarikan dari Forbes melalui mizan.com]

Peluang Bisnis

Ayah dan Bunda, ingin punya bisnis asik namun tetap punya waktu untuk mendidik anak-anak di rumah?
Ayah dan Bunda. . . ingin punya bisnis namun bisnis yang sekaligus menambah pengetahuan bunda tentang cara mendidik anak bahkan mendapatkan BUKU (media) sebagai sarana pendidikan anak di rumah secara gratis?
Gabung yuk di MOP (Mizan Owner Planning) !
MOP adalah salah satu program kemudahan yang ditawarkan PT MDS, untuk mendapatkan media pendidikan kami dengan cara yang lebih ekonomis. Sekaligus sebagai peluang usaha dengan modal yang relatif kecil.
program member get member PT MDS yang memberi kesempatan kepada setiap pengguna produk (konsumen) untuk bergabung sebagai tenaga pemasaran (Book Advisor).



CARA GABUNG JADI BOOK ADVISOR MIZAN DIAN SEMESTA


1. Beli Buku Plus Gabung di MOP (Mizan Owner Planning)

Bagaimana sih cara gabung di MOP? Ayah bunda cukup membeli 1-2 paket yang senilai dengan poin minimum yang ditentukan yaitu 30 poin. Kemudian, Ayah-Bunda  bisa langsung ikut menjualkan media-media pendidikan ini ke teman dan kerabat. Jika berhasil menjualkan 10x lipat dari pembelian, Anda berhak mendapatkan pengembalian sebagian uang pembelian, sekaligus dapat komisi untuk setiap paket yang Anda berhasil jualkan. Masa berlaku 6 bulan (untuk mendapatkan casback).
  Syarat MOP –> Pencapaian poin selama 6 bulan =10 x dr poin awal investasi
Jika tertarik dengan program MOP silahkan hubungi salah satu marketing kami.
Paket MOP ini sangat banyak diminati, karena mempunyai keuntungan ganda untuk BOOK ADVISORnya, yaitu:

  1. Memiliki sarana pendidikan di rumah yang berguna untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasan dengan harga murah atau bahkan GRATI….IIS!!! (karena ada pengembalian investasi, komisi plus bonus)
  2. Merasakan langsung manfaat program MDS & memiliki buku contoh yang lengkap,sehingga dalam menjalankan bisnis akan menjadi lebih mudah
  3. Diberikan training khusus mengenai BOP dan BST (teknis menjalankan bisnis di MDS) atau privat khusus dari SPV-nya.
  4. Diikutsertakan dalam semua jenis reward dan promo yang ada di MDS seperti Reward bulanan, triwulan, tahunan, Promo Boom dan Fee Member get Member.
Dengan rumus :
TABEL PENGEMBALIAN

  1. Apabila Target Poin antara 50% – 74,9 %, maka nilai pengembalian terhadap investasi tunai sebesar 25%
  2. Apabila Target Poin antara 75% – 99,9%, maka nilai pengembalian terhadap investasi tunai sebesar 36%
  3. Apabila Target Poin antara 100%, maka nilai pengembalian terhadap investasi tunai sebesar 50%
POINT
Nabiku Idolaku (NBI)                  35 Point

Ensiklopedi Bocah Muslim (EBM) 20 Point
Hello Balita (HB) 13 point
Confidence in Science (CIS) 4 point

ILUSTRASI MOP 31 POINT
Bunda A mengikuti program MOP dengan membeli paket EBM dan HB dengan 6 bulan angsuran.
EBM          = 20 point
HB            = 13 point
Jumlah      = 33 point (melebihi batas minimum point yang ditentukan)
*batas minimum point 30


 2. Beli Buku plus Gabung Non MOP
(Mizan Owner Planning)

Mau langsung gabung jd BA (Book Advisor)? Langsung saja hubungi marketing kami . . .
Ayah dan Bunda bisa langsung jadi BA hanya dengan membeli salah satu paket buku (tanpa ada batas minimum point) dan beli paket Sales KIT yang seharga  Rp. 50.000,-
Isinya Sales KIT terdiri dari:
a. Fotocopy dokumen
b. Book preview EB dan WOW
c. Brosur (CIS, HB, WOW, all product)
d. DVD (product knowledge dan materi lainnya)
e. MAP plastik

info dan pendaftaran :
NUNIN
085790985223 / 081216576810

arrifa05@yahoo.co.id

Promo Mei 2014

Mei 2014 tetap ceria bersama promo buku-buku “bergizi”:
 
  • Promo Dahsyat NABIKU IDOLAKU seharga Rp3.450.000,-

  • Diskon 25% setiap pembelian tunai double CIS +EBM.
    Dari harga Rp5.375.000,- menjadi Rp4.031.250,- (Hemat Rp1.343.750,-).
  • Dapatkan diskon 30% untuk setiap pembelian tunai Triple Set HB + EBM + CIS
    dari harga Rp7.750.000,- menjadi Rp5.425.000,- (Hemat Rp2.325.000,-)
 Harga Promo berlaku hanya untuk pembelian CASH.