Sabtu, 11 Februari 2017

Mengapa Bermain Penting untuk Anak?

Kita tentu setuju bahwa dunia anak adalah dunia bermain.
Sebagian kita khawatir apa yang dilakukan anak membawa dampak negatif bagi sang buah hati. Tak jarang, orang tua melarang anak melakukan sesuatu yang menarik perhatiannya.

Namun,
kita perlu mengingat bahwa pada masa pertumbuhannya, baik secara fisik maupun psikologisnya, apa yang dieksplorasi anak membawa pengaruh tersendiri bagi mereka.

Dalam sebuah artikel Global Studies of Childhood, Naomi Sakr, peneliti yang melakukan penelitiannya di 3 negara Arab -Maroko, Mesir, UAE- menyatakan bahwa akses informasi anak sangat penting dalam perkembangan keterampilan dan meningkatkan kepercaya-dirian anak termasuk mengekspresikan apa yang mereka lihat, dengar, rasa, melalui indera.

Pada golden age (usia emas) anak, 0 – 6 tahun, ilmu neurosains menyatakan bahwa usia ini dapat menjadi kunci dasar perkembangan anak di masa depannya. Pada usia ini, simpuls-simpuls saraf sedang terbentuk dan berkembang secara maksimal jika dirangsang dengan tepat.

Dengan kata lain,
 jika kita ingin anak mencintai segala sesuatu yang berkaitan dengan ruang angkasa, pengenalan segala hal tentang antariksa kepada anak di usia ini menjadi penting. Begitu pula jika kita ingin anak menjadi generasi Rabbani dan penghafal Al Quran, usia ini menjadi kunci mengajarkan Al Quran pada anak. Hal ini tentu sebagai akses informasi bagi anak yang kemudian diolah anak dan menjadi pengetahuan bagi mereka.

Lalu, bagaimana dengan bermain?

Tunggu dulu, mengenal ruang angkasa, mengenal Al Qur’an bahkan mengajak anak untuk menghafalnya pun tak perlu dengan hal-hal berat layaknya mahasiswa dengan membaca jurnal bukan?

Ingat bahwa ini adalah usia emas anak.

Anak dapat dengan cepat belajar dan menghafal dengan rangsangan yang tepat dan tentu tanpa mengabaikan hak anak untuk bermain.

Nah, saat ini dapat ditemui dengan mudah alat-alat permainan edukatif bagi anak, di mana anak dapat bermain sambil belajar. Kita sebagai orang tua tinggal memilih, mana yang tepat untuk buah hati.
Kalau begitu, tidak ada alasan bagi orang tua untuk melarang anak bermain dan mengeksplorasi dunianya bukan?

sumber artikel : alqolam

Selasa, 28 Juli 2015

Learning Skills with Ressa

Bagi orang tua anak adalah anugerah terbaik dalam hidup. Orang tua pastinya akan berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup anak, baik materiik dan non materiil; termasuk kebutuhan yang dapat menstimulasi potensi kecerdasan anak. Nah, cara terbaik untuk menstimulasi perkembangan mental dan potensi anak salah satunya melalui pola bermain.



Learning Skills with Ressa hadir untuk membantu orangtua mendidik anak dan memperkenalkan anak dengan beragam pengetahuan, seperti konsep matematika, ilmu pengetahuan, abjad, dan berbagai aktifitas anak lainnya.

10 seri buku Learning Skills with Ressa yang diadopsi dari Jepang ini dirancang untuk membangkitkan minat anak untuk belajar efisien dengan cara yang menyenangkan dan menarik.


Paket Ressa ini terdiri dari 10 buku + 1 board berisi 12 angka.
10 judul seri buku "Learning Skills with Ressa"
  1. Ayo belajar huruf besar!
  2. Ayo belajar huruf berhitung!
  3. Binatang sahabat kita
  4. Buku harianku
  5. Cuaca hari ini
  6. Jam berapa ini?
  7. Kenali huruf kecil
  8. Lingkungan hijau
  9. Matematika itu mengasyikkan
  10. Warna bentuk kesukaanmu.
Metode permainan ini adalah mencocokkan gambar yang ada di dalam buku dengan papan angka.

Benefit pengembangan yang dicapai :
  1. Melatih logika berpikir anak
  2. Memacu daya kreatif anak
  3. Merangsang daya imajinatif anak
  4. Menggali kemampuan kognitif
  5. Mengembangkan kemampuan dasar bahasa
  6. Memaksimalkan ketrampilan observasi dan konsentrasi anak
  7. Mengembangkan ketrampilan motorik dan koordinasi tangan-mata
  8. Mempertajam ketrampilan mewarnai dan menstimulasi ketrampilan artistik anak.
Feature Product :
  1. Terdapat 150 educative games untuk anak
  2. Tampil dengan 2 bahasa (Indonesia - English)
  3. Petunjuk permainan dihadirkan dengan tujuan mempertajam logika berpikir anak
  4. Ada tingkatan level di setiap permainan
  5. Kunci jawaban yang tersedia di setiap lembar permainan sehingga bisa dicek langsung.
  6. Target setiap permainan yang akan dicapai jelas
  7. Setiap halamannya menyajikan berbagai macam aktifitas menarik dan membuat penasaran anak.
Jadi, tunggu apa lagi?
Yuk, segera miliki buku spektakuler ini dan maksimalkan potensi serta kreatifitas anak sekarang juga.

Learning Skills with Ressa
harga jual Rp. 882.500
pembelian cash/tunai/COD diskon 15% = Rp. 750.000

Selasa, 13 Januari 2015

ABACA Flashcard : Mengapa Bermain Jauh Lebih Penting di abad 21

Para ilmuwan meneliti selama bertahun-tahun tentang pentingnya permainan dan tiba pada kesimpuan bahwa permainan untuk masa kanak-kanak seperti bensin mobil. Hal ini merupakan bahan bakar untuk segala aktifitas intelektual yang dilakukan anak kita. Peneliti memiliki kesepakatan universal bahwa permainan memberi suatu dasar yang kuat untuk pertumbuhan intelektual, kreativitas dan pemecahan masalah. Hal ini juga berfungsi sebagai kendaraan untuk perkembangan emosional dan ketrampilan sosial yang penting.

Di abad 21, pemecah masalah yang kreatif, pemikir yang mandiri, serta orang-orang yang ahli bersosial akan  mengungguli mereka yang sekedar belajar saja. Informasi ensiklopedis telah banyak tersedia, sehingga Anda tidak terlalu perlu menghafal hal-hal yang memang tidak perlu dihafalkan. Tidak semua hal perlu diketahui oleh manusia, apalagi sebagian besar informasi telah tersedia di Google. Anda bisa mendapat jawaban untuk semua masalah yang Anda hadapi. Meskipun pendidikan di sekolah seringkali melandaskan penilaian dari sisi akademis yang sifatnya lebih seperti hafalan, seolah-olah jawaban yang benar adalah yang paling penting. Akan tetapi individu yang benar-benar kreatif, individu yang membuat kontribusi terpenting, tidka akan menemukan jawaban tepat (atas tes tulis di sekolah) tetapi mampu merumuskan masalah yang dihadapi lalu merumuskan jalan keluar atas masalahnya.

Bagaimana anak bisa berlatih untuk mengajukan pertanyaan baru dan jawaban baru? Lewat permainan. Permainan membangun ketrampilan intelektual yang serba guna dan fleksibel. Permainan adalah tempat dimana pemecahan masalah menjadi hidup. Menurut Albert Einstein, "Permainan merupakan karakter penting dalam kehidupan ilmiah yang produktif". Mitos masyarakat yang menyatakan bahwa permainan hanyalah membuang-buang waktu itu perlu dibuang jauh-jauh karena tidak ilmiah.
Permainan edukatif yang terbukti memiliki semua poin yang disebutkan pakar, ada pada ABACA Flashcard. bagaimana ABACA bisa membantu pemecahan masalah? Ketika Anda bermain ABACA dengan putra Anda yang masih kecil, Anda akan memiliki kesempatan untuk memahami dunianya, memahami karakternya, memahami kemampuan bicaranya. Ketika anak Anda menangis karena menginginkan Donat bermahkota, dan karena ingin melanjutkan permainan padahal sudah terlalu lelah disebabkan seharian bermain, maka Anda akan belajar untuk "membujuknya, berkomunikasi dengan bahasanya, dan menjalin hubungan yang positif dengannya."

Anda tahu, banyak sekali orang tua bahkan yang tidak dapat menjalin hubungan positif dengan anaknya disebabkan mereka kurang berinteraksi secara positif. Kurang dapat berkomunikasi dengan baik antar keduanya, dan sering 'berantem' dengan anaknya. Bahkan disebabkan kurangnya kesabaran orangtua, mereka memilih "benda" untuk mendiamkan perilaku anak, misalnya anak disumpal dengan kue, uang, dll, agar tangisan mereka berhenti sementara. Tapi ini bukanlah cara menyelesaikan masalah hubungan anak dengan orang tua karena anak akan kembali merengek, menangis, dan membuat pusing orang tua.

Cobalah Anda menenangkan diri Anda. Cobalah untuk memahami anak Anda. Cobalah untuk membangun hubungan positif dengannya. Adakalanya Anda harus bersikap tegas, tapi tetap sayang, agar anak tidak memegang kendali atas orangtuannya.

Untuk mencairkan suasana denga putra Anda, luangkan waktu bersamanya, bermainlah ABACA bersamanya. Anda akan saling belajar bekerjasama selama permainan, belajar menjalin komunikasi yang baik, belajar menghargai "kerja keras anak yang mencoba menjawab semua kartu dengan benar", dan mengasah imajinasinya, dan sang anak pun belajar mengatasi masalah menebak kartu-kartu agar dia bisa mendapatkan Raja Donat yang telah membuatnya jatuh hati.
Anda tahu?
ABACA ini full imajinasi dan membuat anak ketagihan. Contohnya Mama Hesha, yang dalam semalam aja anaknya hafal 4 box atau sebanyak 29 huruf hijaiyyah berharakat fathah. Bandingkan dengan alat mainan manapun yang dapat memberikan progress semacam itu? Dan tak hanya itu, putra Mama Hesha pun yang biasanya tidur jam 21.00 WIB, malah terpikirkan untuk main ABACA. Sang anak menyebut ABACA sebagai permainan, dia SAMA SEKALI TIDAK MENYADARI bahwa dia sedang menghafal huruf hijaiyyah. Luar biasa bukan?

Setiap orangtua yang sukses bermain ABACA bersama putranya pastilah telah mampu menjalin kerjasama dengan putranya, dan sang anak pun belajar bekerjasama dengan ibunya. Pun, keduanya belajar berkomunikasi dengan baik, menjalin hubungan positif dan yang terpenting menjalin hubungan emosional sehingga antara orangtua dan anak menjadi semakin dekat.

Raja Donat telah sukses membuat putranya Mama Hesha "klepek2" terkena panah cinta sang Raja Donat, sehingga tanpa disadari sang anak makin pintar membaca hijaiyyah.
Berikut testimoni keren dari Mama Hesha, seorang customer dari Bunda Arwin Laila, salah satu agen di Kediri Jawa Timur. Semoga terinspirasi.
sumber : tulisan Diena Ulfaty #Owner, Produsen dan Penemu ABACA Flashcard

Minggu, 04 Januari 2015

Jangan Pernah Membanding-bandingkan Anak Selama Masa Perkembangan

 www.gayahidup.republika.co.id

Setiap anak unik. Di dunia ini tidak ada satupun manusia yang sama dengan yang lain, termasuk anak kembar.

Kecepatan perkembangan anak berbeda satu sama lain, anak yang satu dengan yang lain bisa memiliki kepribadian, minat dan bakat yang berbeda.

"Oleh karena itu janganlah terlalu membandingkan satu sama lain walaupun dengan saudara kandung sekalipun," ujar Prikolog Anak, Ine Aditya Indriani, M.Psi kepada Republika Online, Ahad (4/1).

Menurut Ine, ada tiga domain perkembangan anak, yaitu fisik, kognitif dan psiko sosial. Untuk perkembangan fisik ditandai dengan pertumbuhan tubuh dan otak, sensori dan juga kemampuan sosial.

"Ketiga domain saling memengaruhi satu sama lain," ujarnya.

Perkembangan anak ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama genetik, dimana disini berpedan faktor keturunan dari kedua orang tuanya. Faktor berikutnya adalah anak itu sendiri mencakup fisik, kepribadian dan kecerdasan.

 Selain itu, perkembangan anak tentu dipengaruhi oleh gizinya. Bagaimana si anak ini makan, kandungan gizi apa saja yang ia konsumsi setiap hari akan memengaruhi perkembangannya.

Faktor lainnya adalah stimulasi atau rangsangan, baik dari orang tua maupun orang-orang terdekatnya.

Faktor yang utama adalah faktor keluarga, dimana pola asuh orangtua, komunikasi orangtua-anak, urutan kelahiran, anggota keluarga lain yang tinggal satu rumah juga turut berpengaruh.

Nilai-nilai, lingkungan fisik keluarga, keadaan ekonomi, ada tidaknya masalah keluarga pun turut memengaruhi perkembangan anak. Bukan hanya itu, faktor lainnya yang juga memengaruhi adalah lingkungan, media dan budaya di sekitar anak.

sumber : www.gayahidup.republika.co.id

Sabtu, 20 Desember 2014

Arisan Buku, yuk!

ikut arisan buku bergizi yuk,
bisa daftar sekarang, bayarnya bulan depan.

pilih-pilih dulu bukunya,
sesuaikan dengan kebutuhan keluarga dan tahap perkembangan ananda.
mau dipilih semua boleh juga kok, hehee..

berikut pilihan buku-buku persembahan dari Pelangi Mizan :
#Halo_Balita
#Halo_Balita with e-pen
#Confidence_in_Science
#Confidence_in_Science with e-pen
#Ensiklopedi_Bocah_Muslim
#Nabiku_Idolaku
#Wow_Amazing_Series


sederhana saja,
cukup dengan berikhtiar menyisihkan 5.000-10.000/hari dari uang belanja atau jatah jajan anak selama 10 bulan.
ada banyak cara untuk memberikan hadiah berkualitas dan penuh manfaat.
Buku-buku berkualitas ini bisa diberikan di hari spesial ananda baik sebagai kado ulang tahun, reward prestasi ananda di sekolah, dll.

Siap bergabung? ^-^
more info 085790985223 (whatsapp)