Selasa, 13 Januari 2015

ABACA Flashcard : Mengapa Bermain Jauh Lebih Penting di abad 21

Para ilmuwan meneliti selama bertahun-tahun tentang pentingnya permainan dan tiba pada kesimpuan bahwa permainan untuk masa kanak-kanak seperti bensin mobil. Hal ini merupakan bahan bakar untuk segala aktifitas intelektual yang dilakukan anak kita. Peneliti memiliki kesepakatan universal bahwa permainan memberi suatu dasar yang kuat untuk pertumbuhan intelektual, kreativitas dan pemecahan masalah. Hal ini juga berfungsi sebagai kendaraan untuk perkembangan emosional dan ketrampilan sosial yang penting.

Di abad 21, pemecah masalah yang kreatif, pemikir yang mandiri, serta orang-orang yang ahli bersosial akan  mengungguli mereka yang sekedar belajar saja. Informasi ensiklopedis telah banyak tersedia, sehingga Anda tidak terlalu perlu menghafal hal-hal yang memang tidak perlu dihafalkan. Tidak semua hal perlu diketahui oleh manusia, apalagi sebagian besar informasi telah tersedia di Google. Anda bisa mendapat jawaban untuk semua masalah yang Anda hadapi. Meskipun pendidikan di sekolah seringkali melandaskan penilaian dari sisi akademis yang sifatnya lebih seperti hafalan, seolah-olah jawaban yang benar adalah yang paling penting. Akan tetapi individu yang benar-benar kreatif, individu yang membuat kontribusi terpenting, tidka akan menemukan jawaban tepat (atas tes tulis di sekolah) tetapi mampu merumuskan masalah yang dihadapi lalu merumuskan jalan keluar atas masalahnya.

Bagaimana anak bisa berlatih untuk mengajukan pertanyaan baru dan jawaban baru? Lewat permainan. Permainan membangun ketrampilan intelektual yang serba guna dan fleksibel. Permainan adalah tempat dimana pemecahan masalah menjadi hidup. Menurut Albert Einstein, "Permainan merupakan karakter penting dalam kehidupan ilmiah yang produktif". Mitos masyarakat yang menyatakan bahwa permainan hanyalah membuang-buang waktu itu perlu dibuang jauh-jauh karena tidak ilmiah.
Permainan edukatif yang terbukti memiliki semua poin yang disebutkan pakar, ada pada ABACA Flashcard. bagaimana ABACA bisa membantu pemecahan masalah? Ketika Anda bermain ABACA dengan putra Anda yang masih kecil, Anda akan memiliki kesempatan untuk memahami dunianya, memahami karakternya, memahami kemampuan bicaranya. Ketika anak Anda menangis karena menginginkan Donat bermahkota, dan karena ingin melanjutkan permainan padahal sudah terlalu lelah disebabkan seharian bermain, maka Anda akan belajar untuk "membujuknya, berkomunikasi dengan bahasanya, dan menjalin hubungan yang positif dengannya."

Anda tahu, banyak sekali orang tua bahkan yang tidak dapat menjalin hubungan positif dengan anaknya disebabkan mereka kurang berinteraksi secara positif. Kurang dapat berkomunikasi dengan baik antar keduanya, dan sering 'berantem' dengan anaknya. Bahkan disebabkan kurangnya kesabaran orangtua, mereka memilih "benda" untuk mendiamkan perilaku anak, misalnya anak disumpal dengan kue, uang, dll, agar tangisan mereka berhenti sementara. Tapi ini bukanlah cara menyelesaikan masalah hubungan anak dengan orang tua karena anak akan kembali merengek, menangis, dan membuat pusing orang tua.

Cobalah Anda menenangkan diri Anda. Cobalah untuk memahami anak Anda. Cobalah untuk membangun hubungan positif dengannya. Adakalanya Anda harus bersikap tegas, tapi tetap sayang, agar anak tidak memegang kendali atas orangtuannya.

Untuk mencairkan suasana denga putra Anda, luangkan waktu bersamanya, bermainlah ABACA bersamanya. Anda akan saling belajar bekerjasama selama permainan, belajar menjalin komunikasi yang baik, belajar menghargai "kerja keras anak yang mencoba menjawab semua kartu dengan benar", dan mengasah imajinasinya, dan sang anak pun belajar mengatasi masalah menebak kartu-kartu agar dia bisa mendapatkan Raja Donat yang telah membuatnya jatuh hati.
Anda tahu?
ABACA ini full imajinasi dan membuat anak ketagihan. Contohnya Mama Hesha, yang dalam semalam aja anaknya hafal 4 box atau sebanyak 29 huruf hijaiyyah berharakat fathah. Bandingkan dengan alat mainan manapun yang dapat memberikan progress semacam itu? Dan tak hanya itu, putra Mama Hesha pun yang biasanya tidur jam 21.00 WIB, malah terpikirkan untuk main ABACA. Sang anak menyebut ABACA sebagai permainan, dia SAMA SEKALI TIDAK MENYADARI bahwa dia sedang menghafal huruf hijaiyyah. Luar biasa bukan?

Setiap orangtua yang sukses bermain ABACA bersama putranya pastilah telah mampu menjalin kerjasama dengan putranya, dan sang anak pun belajar bekerjasama dengan ibunya. Pun, keduanya belajar berkomunikasi dengan baik, menjalin hubungan positif dan yang terpenting menjalin hubungan emosional sehingga antara orangtua dan anak menjadi semakin dekat.

Raja Donat telah sukses membuat putranya Mama Hesha "klepek2" terkena panah cinta sang Raja Donat, sehingga tanpa disadari sang anak makin pintar membaca hijaiyyah.
Berikut testimoni keren dari Mama Hesha, seorang customer dari Bunda Arwin Laila, salah satu agen di Kediri Jawa Timur. Semoga terinspirasi.
sumber : tulisan Diena Ulfaty #Owner, Produsen dan Penemu ABACA Flashcard

Tidak ada komentar:

Posting Komentar